Pengikut

TIPS NONTEKNIS-PRAKTIS DALAM MENULIS

Sebuah tulisan yang memenuhi syarat secara teknis, tidak otomatis akan di muat di media umum. Ada sejumlah aspek non teknis yang harus diketahui, yaitu:

Kontak
Seorang penulis hendaknya memiliki dan menjaga hubungan baik dengan redaktur opini sebuah media. Upayakan pernah bertemu untuk saling menggali gagasan. Penulispun harus dapat “membaca” dan memahami karakter redaktur tersebut. Hubungan bisa di mulai dengan kunjungan ke kantor redaksi atau via telepon (bila lokasinya jauh). Juga bisa di mulai dengan mengikuti acara yang melibatkan redaktur tersebut, misalnya traning jurnalistik. Saat traning itulah kita manfaatkan untuk mulai kontak dengan redaktur tersebut.Hubungan harus senantiasa dijaga, misalnya dengan sering menelepon, meng-sms, atau mengirim e-mail. Jika sudah terjalin diharapkan redaktur sendiri yang meminta tulisan kepada kita. Selain itu, dengan adanya kedekatan, kita dapat mengetahui alasan tidak dimuatnya sebuah tulisan, apakah karena tidak aktual, tidak sesuai visi media tersebut, atau terlalu panjang dan mengetahui apa yang sebaiknya kita lakukan. Bisa saja kita ubah tema, meringkasnya atau mengirimkan ke media lain yang sesuai visi dan misi tulisan kita.Jangan sungkan apalagi lupa untuk mengucapkan terima kasih atas dimuatnya tulisan kita. Bisa via berbagai alat komunikasi yang mudah ita gunakan.

Mengetahui Kebijakan Redaksi
Penulis harus “tahu diri” tentang visi dan misi media yang kita kirim tulisan. Di Indonesia harian KOMPAS misalnya, sering memuat opini Islam yang dikotomis, yaitu: opini Islam Liberal dengan opini Islam Fundamentalis. Liberal diwakili tipe tulisannya Denny JA, Ulil Abshar Abdala (JIL), Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah) atau Nurcholis Madjid (Paramadina), serta Abdurahman Wahid (NU), sedangkan Fundamentalis (baca: yang berpegang teguh pada Islam Quran dan sunnah.red-blog), misalnya: Ahmad Sumargono (KISDI), Fauzan Al Anshari (MMI), dll. Adapun untuk media lokal seperti Pikiran Rakyat (PR) lebih cenderung mengakomodasi pemikiran penulis dari berbagai kalangan. Pemikir-pemikir dari cendikiawan, agamawan, pejabat, pelajar, mahasiswa atau tulisan yang “biasa-biasa”, “keras”, nasionalis, islami, moderat, haraki, liberal dan sebagainya semuanya diakomodasi.

Mengetahui Selera dan Gaya Media
Popular, sensasional, atau serius (ilmiah) merupakan beberapa tipe media dalam menyajikan berita atau tulisan. Jumlah character tulisan (rubrik opini idealnya 8000 character), pemuatan fhoto penulis dsb.

Sebaiknya Tidak Mengirim Via Pos.
Pada masa sekarang, redaktur lebih menyukai tulisan yang dikirim melalui e-mail yang sudah disediakan redaksi. Dikirim dalam bentuk Attachment file. Yang terbaik adalah penulis datang secara langsung kepada redaksi dengan menyerahkan disket dan prin out-nya. Pengiriman via pos dapat dilakukan bilamana tulisan tersebut tidak dikejar deadline atau aktualitasnya tidak terlalu penting. Majalah bulanan tentunya tidak akan keberatan menerima tulisan melalui pos.

Menunjukan spesialisasi (core competence)
Penulis perlu menspesialisasikan diri untuk menulis bidang yang paling di kuasai. Penulis yang terlalu banyak menulis dalam berbagi bidang akan menimbulkan kesan negatif dan paling apes bilamana sampai masuk “daftar hitam” media yang bersangkutan. Afiliasi Media cenderung memuat ide-ide yang bukan sekedar ide perorangan, kecuali bila penulisnya adalah orang terkenal. Tetapi, ide-ide yang berkembang pada sekelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Kapasitas penulis dalam sebuah organisasi atau kelompok profesi akan memberikan nilai tambah bagi redaksi untuk memuat tulisannya. Mengetahui “kuota” Tulisan yang berafiliasi pada suatu kelompok tidak akan mungkin dimuat secara terus-menerus pada suatu harian umum, kecuali bila harian tersebut merupakan “corong” kelompok. Oleh karena itu, agar tulisan-tulisan satu ide dari suatu kelompok lebih sering sampai kemasyarakat, penulis dan afiliasinya harus di seling-seling. Mengirim Beberapa Tulisan Kebanyak Media Jangan sampai seorang penulis mengirim tulisan yang sama pada beberapa media dalam waktu yang sama pula. Akan tetapi, kirim tulisan dengan tema yang berbeda ke berbagai media. Bisa juga dengan mengubah perspektif atau gaya penyajian (induktif jadi dedukatif atau sebaliknya) dengan satu kesimpulan sama sesui opini yang ingin dibangun oleh tulisan tersebut. (Sumber diambil dari buku “Meretas Jalan Menuju Politisi Transformatif” M.R. Kurnia).



Comments :

0 komentar to “TIPS NONTEKNIS-PRAKTIS DALAM MENULIS”

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya