Pengikut

Jika Telah Jatuh Cinta

Oleh Asliani

(AlPen ProSa KalSel)

Banyak orang berkata saat yang paling indah dalam kehidupan seorang manusia adalah tatkala ia sedang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. Konon, letupan perasaan cinta terhadap lawan jenis berbeda dengan perasaan cinta yang lainnya. saat itulah seakan-akan musim semi sedang memenuhi relung hatinya. Bunga-bunga cinta yang ingin ia persembahkan kepada kekasihnya sedang bermekaran memenuhi jiwanya. Baginya tiada waktu tanpa memikirkan pesona pujaan hati. Ia akan siap melakukan apapun agar kekasihnya menjadi bahagia. Amboi…demikian indah pesona cinta. Lantas jika seorang lelaki dan wanita telah jatuh cinta bagaimanakah tindak lanjutnya?

Seorang laki-laki berpotensi untuk mencintai wanita begitu pula sebaliknya.Hal demikian adalah wajar dan merupakan manifestasi salah satu wujud gharizah an-nau’ (naluri mencintai lawan jenis) yang secara fitri ada dalam diri manusia. Sesuai dengan karakter nya naluri tersebut akan muncul karena adanya dorongan eksternal. Dalam hal ini bisa jadi seorang lelaki tertarik pada wanita karena kecantikan maupun kelembutannya,sebaliknya wanita tertarik pada lelaki karena ketampanan, kegagahan,gentle sikap ‘ngemong’nya .

Namun ketertarikan yang dilandasi oleh demikian hanyalah ketertarikan yang bersifat fisik/materi dan biasanya hanya akan bertahan selama ciri fisik tersebut ada dan akan memudar ketika ciri itu memudar dan mulai menghilang.

Begitu juga ketika didapati ciri yang lebih menggoda dan menarik ada pada diri orang lain akan dengan mudah menjadikannya tertarik kepada orang lain tersebut melebihi orang pertama. Maka disinilah banyak muncul wanita idaman lain ataupun pria idaman lain. Demikianlah konsekwensi yang terjadi jika cinta yang di bangun berdasarkan tampilan zhahir semata.

Corak dan bentuk cinta diatas akan tumbuh subur ketika pemahaman kapitalisme yang menjadi pengendali dalam masyarakat. Nampaknya saat ini bentuk cinta demikian yang mendominasi bahkan terus dipropagandakan, karena dalam pandangan kapitalisme, manfaat dan kenikmatan yang bersifat materi/fisikal menjadi sesuatu yang diagungkan. Tidaklah mengherankan kita dapat melihat bagaimana seorang wanita atau pun pria akan berusaha mati-matian mempertahankan dan dan menjaga ciri fisik dirinya yang paling menarik bagi lawan jenisnya. Begitu juga akan sering kita jumpai, seseorang menjadi sangat risau ketika satu jerawat muncul diwajahnya muncul atau tanda-tanda penuaan sudah mulai nampak. Maka dalam dalam hal hubungan cinta laki-laki dan perempuan, faktor fisik/materi akan menjadi faktor penentu, mendominasi bahkan mungkin paling menentukan

Dominasi aspek materi dalam membina hubungan cinta akan membuat seorang wanita maupun pria akan unjuk kekuatan materi untuk menarik hati lawan jenisnya. Padahal bentuk cinta demikian hanya akan membuat seseorang lebih mementingkan kulit ketimbang isi. Bahkan akan menimbulkan persoalan baru, seorang lelaki atau wanita akan mudah kehilangan harga dirinya hanya karena ukuran materi yang dimilikinya tak sperti yang diharapkan.

Memperhatikan penampilan memang tidaklah dilarang dalam Islam. Namun bagi seorang muslim semestinya tidak boleh cinta yang dibangun berdasarkan tampilan fisik semata. Cinta seorang muslim mestinya di kendalikan oleh pemahaman Islam. Pemahamannyalah yang menentukan bentuk dan corak cintanya. Cinta seorang muslim adalah cinta karena Allah. Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

“Tiga hal, siapa yang memilikinya ia akan mendapatkan kelezatan iman:seseorang yang Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, dan sesorang mencintai seeorang dimana ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan ia membenci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia membenci di campakkan di neraka”(HR Bukhari dan Muslim)

Cinta karena Allah maksudnya adalah mencintai seorang hamba karena Allah, yakni karena keimanannya dan ketaatannya kepada Allah, karena ketaqwaannya kepada Allah, karena pengabdiannya kepada Allah, karena keterikatannya terhadap syariat Allah.Sementara membenci karena Allah maksudnya adalah mebenci seseorang hamba karena kekufuran ataupun ketidaktatannya kepada Allah. Oleh karenanya syariat Islam menjadikan faktor kebaikan agama menjadi faktor yang determinan(utama) dalam memilih pasangan hidup. Hal demikian dimaksudkan agar pasangan tersebut bisa hidup akan bersama di surga kelak diakhirat.

Cinta memang anugerah dari-Nya namun ketika seorang lelaki jatuh cinta pada wanita pun sebaliknya, tindaklanjutnya haruslah selaras dengan aturan-Nya. Allah yang maha penyayang telah menurunkan serangkaian aturan yang khas untuk mengatur interaksi antara laki-laki dan wanita hal ini nampak dari upaya untuk menjauhkan fakta-fakta terindra dan fakta-fakta pemikiran yang dapat membangkitkan birahi pada ruang publik.

Oleh karenanya Islam melarang pria dan wanita untuk bersepi-sepi(berduaan) antara lawan jenis tanpa didampingi muhrim. Melarang wanita berhias / bersolek berlebihan untuk menonjolkan kecantikan dan lekuk-lekuk tubuhnya dihadapan laki-laki asing(non muhrim), melarang pandang memandang yang disertai nafsu birahi(syahwat), memberikan aturan safar ketika seorang wanita ketika ingin bepergian dalam jarak tempuh sehari semalam. Begitu juga Islam mengharamkan gambar-gambar, poster, buku-buku bacaan porno beredar luas di masyarakat.

Jika seorang lelaki dan wanita telah saling tertarik dan ingin mengenal lebih jauh akan calon pasangannya, syariat Islam telah mengatur seorang lelaki ataupun wanita yang saling tertarik tidak dilarang untuk bertukar informasi namun tatkala berinteraksi diantara keduanya harus memperhatikan rambu-rambu pergaulan sebagaimana tersebut di atas.

Dengan pengaturan interaksi demikian, Islam memelihara agar hubungan seksual dibatasi dalam ikatan pernikahan.Masyarakat yang terbangun juga akan selaras dengan yang dikehendaki Islam yaitu masyarakat yang luhur,dengan identitas yang khas yakni tidak mengumbar nafsu seksual dalam kehidupan umum dan menjaga martabat serta kemuliaan manusia.

Oleh karena itu jika ingin mendapatkan cinta yang abadi taatilah aturan Allah dengan demikian Allah akan makin mencintai kita. Jika Allah mencintai kita dunia akan terasa indah..keindahan yang sesungguhnya bukan keindahan yang semu.Tidakkah kita semua menginginkannya? Sumber :www.alpenprosa.wordpress.com/

Comments :

1
smart mengatakan...
on 

yappppppp.............
se7...

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya