Pengikut

Pemerintah Baru Bencana Baru bagi Indonesia


mediaumat.com. Dua hari setelah pelantikan presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono, Hizbut Tahrir Indonesia menyambutnya dengan pertanyaan Pemerintah Baru ‘Bencana’ Baru bagi Indonesia? yang dikemas dalam acara talkshow Halqoh Islam dan Peradaban, Kamis (22/10) siang di Jakarta.

“Jangan pakai tanda kutip dong kata bencananya,” ujar Pengamat Kebijakan Publik Ichsanuddin Noorsy salah satu pembicara dalam acara talkshow itu. Karena memang pemerintahan SBY jilid II ini akan membawa bencana seperti lima tahun sebelumnya. Hal itu ditandai dengan dipilihnya kembali sosok menteri yang setia dan konsisten dengan kebijakan neoliberal.



Pembicara lain yang meyakini bahwa pemerintahan baru ini tidak akan membawa berkah bahkan akan menimbulkan bencana lebih buruk lagi adalah Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazir, Kepala Jurusan Ilmu Politik UMJ Siswanto Abu Alya, Pengamat Politik LIPI Lili Romli dan Jurubicara HTI Ismail Yusanto.

Marie Elka Pangestu, dia ahli neolibnya perdagangan, sedangkan di bidang fiskal Sri Mulyani. Nah bakal lebih ngeri lagi sekarang menteri pertahanannya Purnomo Yusgiantoro. “Karena kan selama ini Purnomo telah sukses membawa neolib dalam dunia pertambangan, jangan-jangan nanti di dunia pertahanan di-begituin juga,” tandas Fuad.

Sedangkan Siswanto menegaskan nuansa bagi-bagi kue kekuasaan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini sangat kental ketimbang kapabilitasnya, “Itu terlihat dari bagaimana SBY menempatkan orang-orang dari parpol koalisinya dan siapa saja yang telah berjasa mengumpulkan suara buat SBY, saat pilpres lalu” tandasnya.

Semua dirangkul, bahkan lawan politiknya, Golkar misalnya, turut mendapatkan kursi. Maka hilanglah kekritisan parpol. PDIP yang tidak mendapatkan jatah pun tidak punya nyali untuk bersikap sebagai oposisi. Gerindra dan Hanura, suaranya terlalu kecil jadi tidak ada kekuatan. “Ini tidak sehat karena membuat demokrasi menjadi beku!” tandas Lili.

Ismail pun menegaskan selain pemerintahan DPR-nya pun kental dengan nuansa liberalisme. Hal itu terbukti dengan diproduksinya UU yang sangat liberal diantaranya adalah UU Ketenagalistrikan dan UU Kesehatan. Semua UU liberal tersebut sangat bertentangan dengan syariah.

Jelaslah itu semua akan membawa bencana.Karena merupakan suatu kemutlakan apabila aturan yang dibuat tidak berdasarkan kepada syariah maka akan menimbulkan mudharat atau bencana. “Namun apakah kita akan membiarkan bencana itu berlangsung sampai lima tahun ke depan?” tanya Ismail.

Ismail pun mengutip hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan dua ciri utama kehidupan liberal yang mengundang azab Allah. “Apabila riba dan zina telah nyata-nyata dipraktekkan masyarakat maka sesungguhnya penduduk negeri itu telah menghalalkan dirinya untuk mendapatkan azab Allah” ujar Ismail mengutip hadits.

Oleh karena diperlukan perjuangan penegakan syariah Islam secara politik dan ideologis. Serta menjelaskan sejelas-jelasnya ke tengah-tengah masyarakat bahwa syariah Islam bukanlah ancaman tetapi satu-satunya solusi untuk menolak azab Allah SWT. “Justru dengan sistem yang berlaku seperti sekarang inilah azab itu akan selalu menghantam menduduk yang mayoritas Muslim ini.” pungkas Ismail.[] joko prasetyo

Comments :

0 komentar to “Pemerintah Baru Bencana Baru bagi Indonesia”

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya